KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah dan nikmat-Nya sehingga makalah perkembangan kerjasama dan peran indonesia
dalam dunia internasional dapat selesai dalam waktu yang tepat
Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan tujuan agar siswa dan sisiwi memahami dan mengetahui materi dari makalah
tersebut.
Ucapan terimakasih saya sampaikan
kepada guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang senantiasa mendampingi
dan membimbing kami dalam penyusunanan makalah ini. Tak lupa kami mengucapkan
segenap rasa terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan
semangatnya kepada kami.
Tentunya makalah ini masih jauh dari
kata sempurna , saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya, semoga makalah ini bisa
menjadi referensi dalam pembelajar ilmu penegtahuan sosial di dalam kelas.
soppeng, februari 2016
penyusun
DAFTAR
ISI
hal
Daftar isi…………………………………………………………………….............. i
kata pengantar .............................................................................................................ii
kata pengantar .............................................................................................................ii
PENDAHULUAN .....................................................................................................1
A. Latar belakang ..........................................................................................,.1
B. Rumusan masalah .......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
BAB 15 PERKEMBANGAN BENTUKKERJASAMA DAN PERAN INDONESIA DI DUNIAINTERNASIONAL.........................................................................................2
A. Konfrensi asia- afrika ............................................................................... 2-3
B. Peran indonesia konferensi asia-afrika (KAA)..............................................3
C. Keanggotaan indonesia kepada PBB ........................................................ 4-5
D. Gerakan non blok.......................................................................................... 6
A. Latar belakang ..........................................................................................,.1
B. Rumusan masalah .......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
BAB 15 PERKEMBANGAN BENTUKKERJASAMA DAN PERAN INDONESIA DI DUNIAINTERNASIONAL.........................................................................................2
A. Konfrensi asia- afrika ............................................................................... 2-3
B. Peran indonesia konferensi asia-afrika (KAA)..............................................3
C. Keanggotaan indonesia kepada PBB ........................................................ 4-5
D. Gerakan non blok.......................................................................................... 6
E. perkembangan
ASEAN………………......................…….………,….…….7
F. latar
belakang berdirinya ASEAN………………………………...……...…7
G.
sejarah berdirinya ASEAN ……………………………………...……,...…8
H.
struktur organisasi ASEAN……………………………………....,………..9
I.
bentuk kerjasama dengan ASEAN………………………………….,…….10
J. Peran
Indonesia dalam ASEAN………………………………...,…..…….11
PENUTUP................................................................................................,................12
A. Kesimpulan .................................................................................,..............12
B. Saran ........................................................................................,..................12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................13
i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerja
sama internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan oleh suatu negara
dengan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat untuk
kepentingan negara-negara di dunia. Kerja sama internasional, yang meliputi
kerja sama di bidang politik, sosial, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan
ekonomi, berpedoman pada politik luar negeri masing-masing.
Agar kerja sama tersebut berhasil dan
menguntungkan, maka kerja sama antarnegara tersebut diatur dalam suatu bentuk
organisasi resmi. Pada dasarnya di dunia ini banyak dikenal berbagai macam
organisasi. Pertama, organisasi internasional yaitu menghimpun berbagai
berbagai negara tanpa memperhatikan latar belakang suatu negara. Satu-satunya
organisasi yang demikian adalah Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kedua,
organisasi regional, yaitu organisasi yang menghimpun negara-negara dalam suatu
kawasan tertentu. Ketiga, organisasi multilateral, yaitu organisasi yang
menghimpun tiga negara atau lebih berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti
kepentingan agama, ekonomi, pertahanan-keamanan dan lain-lain. Keempat
organisasi yang melibatkan dua negara, terutama untuk mempererat perrsahabatan
kedua negara, seperti Lembaga Persahabatan Indonesia-Amerika (LPIA),
Persahabatan Indonesia-Malaysia, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. apa
peran indonesia di dunia internasional ?
2.
perkembangan asean ?
C. Tujuan
Untuk
mengetahui dan mempelajari perkembangan bentuk kerjasama dan peran indonesia di
dunia internasional dan untuk mengetahui organisasi apa saja yang ada di dalam
kerjsama tersebut
1
PERKEMBANGAN
BENTUK KERJASAMA DAN PERAN INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL
1.
Peran indonesia di dunia internasional
A. Konferensi
Asia Afrika
1.LatarbelakangKonferensiAsiaAfrika
KAA adalah pertemuan antara negara-negara benua Asia dan Afrika. Indonesia merupakan pemrakarsa penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA). Negara-negara tersebut berkumpul untuk menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia. KAA diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. KAA merupakan salah satu wujud politik bebas aktif Indonesia dalam tingkat internasional, KAA merupakan salah satu upaya mewujudkan perdamaian dunia. KAA menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain sebagai berikut.
KAA adalah pertemuan antara negara-negara benua Asia dan Afrika. Indonesia merupakan pemrakarsa penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA). Negara-negara tersebut berkumpul untuk menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia. KAA diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. KAA merupakan salah satu wujud politik bebas aktif Indonesia dalam tingkat internasional, KAA merupakan salah satu upaya mewujudkan perdamaian dunia. KAA menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain sebagai berikut.
1.
Memajukan
kerja sama antarnegara di kawasan Asia dan Afrika dalam bidang social,
ekonomi dan kebudayaan
2.
Menyerukan
kemerdekaan Aljazair, Tunisia, dan Maroko dari penjajahan Perancis.
3.
Menuntut
pengembalian Irian Barat (sekarang Papua) kepada Indonesia dan Aden kepada
Yaman.
4.
Menentang
diskriminasi dan kolonialisme.
5.
Ikut
aktif dalam mengusahakan dan memelihara perdamaian di dunia.
Bangsa-bangsa di Asia dan
Afrika merasa senasib dan sepenanggungan. Bangsa-bangsa tersebut pernah dijajah
oleh bangsa dari negara lain. Selain itu, dengan adanya perang dingin
ditandainya ada dua blok, yaitu blok barat yang diprakarsai oleh Amerika
Serikat dan blok timur dipelopori oleh Uni Soviet. Perasaan senasib
sepenanggungan dan persaingan dari kedua blok tersebut yang melatar belakangi
timbulnya konferensi Asia Afrika yang dipelopori oleh Indonesia.
2. Konferensi Asia Afrika yang dicetuskan oleh Perdana Menteri Ali
Sastroamijoyo dimulai oleh Konferensi Kolombo yang biasa disebut Konferensi
Pancanegara I. Selanjutnya Konferensi Bogor yang disebut Konferensi Pancanegara
II.
2
2
3. Konferensi Kolombo berlangsung pada
tanggal 28 April hingga 2 Mei 1954 . diikuti oleh 5 negara, yaitu Indonesia,
India, Pakistan, Birma dan Srilangka
Ø
Indonesia
diwakili oleh Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo.
Ø
India
diwakili oleh Perdana Menteri Shri Pandit Jawaharlal Nehru.
Ø
Birma
diwakili oleh Perdana Menteri Unu.
Ø
Pakistan
diwakili oleh Perdana Menteri Muhammad Ali Jinnah.
Ø
Srilanka
diwakili oleh Perdana Menteri Sir John Kotelawala.
4. Konferensi Bogor yang dihadiri 5 negara
seperti Konferensi Kolombo,
dilaksanakan pada tanggal 28-31 Desember 1954. Tujuan konferensi
tersebut
untuk persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika. Hasil keputusan
Konferensi Bogor (Pancanegara II) adalah sebagai berikut:
Konferensi
Asia Afrika I akan dilaksanakan di Bandung pada bulan April 1955.
1. Penetapan peserta yang
akan diundang.
2. Lima negara yang hadir
pada Konferensi Bogor ditetapkan sebagai negara sponsor Konferensi Asia Afrika.
Adapun susunan pengurus dalam
KAA, adalah sebagai berikut.
a. Ketua : Mr. Ali
Sastromijoyo
b. Ketua Komite Ekonomi :
Prof. Ir Rooseno
c. Ketua Komite
Kebudayaan : Mr. Muh Yamin
d. Sekretaris Jenderal
KAA : Roeslan Abdulgani
Peran bangsa Indonesia dalam
KAA adalah sebagai pelopor, tuan rumah, penyelenggara, dan ketua penyelenggara.
KAA menetapkan keputusan yang dikenal dengan nama Dasasila Bandung.
B. Peranan Indonesia Dalam
Konferensi Asia Afrika (KAA)
Ide pelaksanaan KAA dari Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo. Peranan Indonesia dalam menggelar Konferensi direstui oleh negara-negara sponsor yaitu India, Pakistan, Birma dan Srilangka.
Setelah mengadakan persiapan dengan diadakannya Konferensi Kolombo dan Konferensi Bogor, maka Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah. KAA diadakan pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Pada saat itu, Ir. Soekarno diminta untuk membuka KAA dan memberikan sambutan.
Pidato beliau menyatakan bahwa bangsa di Asia Afrika berbeda-beda, tetapi mempunyai nasib yang sama, yaitu sama-sama menderita akibat dijajah bangsa barat. Oleh karena itu, Ir. Soekarno berperan pada bangsa di dunia untuk menyatukan dan memperkokoh perdamaian dunia.
Pidato Ir. Soekarno dsambut hangat oleh negara peserta KAA. GAgasan yang diutarakan, akhirnya diterima baik leh negara yang hadir. Ali Sastroamijoyo terpilih sebagai ketua Konferensi, sementara sekretaris jenderalnya juga dari Indonesia, yaitu Ruslan Abdulgani.
Ide pelaksanaan KAA dari Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo. Peranan Indonesia dalam menggelar Konferensi direstui oleh negara-negara sponsor yaitu India, Pakistan, Birma dan Srilangka.
Setelah mengadakan persiapan dengan diadakannya Konferensi Kolombo dan Konferensi Bogor, maka Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah. KAA diadakan pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. Pada saat itu, Ir. Soekarno diminta untuk membuka KAA dan memberikan sambutan.
Pidato beliau menyatakan bahwa bangsa di Asia Afrika berbeda-beda, tetapi mempunyai nasib yang sama, yaitu sama-sama menderita akibat dijajah bangsa barat. Oleh karena itu, Ir. Soekarno berperan pada bangsa di dunia untuk menyatukan dan memperkokoh perdamaian dunia.
Pidato Ir. Soekarno dsambut hangat oleh negara peserta KAA. GAgasan yang diutarakan, akhirnya diterima baik leh negara yang hadir. Ali Sastroamijoyo terpilih sebagai ketua Konferensi, sementara sekretaris jenderalnya juga dari Indonesia, yaitu Ruslan Abdulgani.
3
C. Keanggotaan Indonesia dalam PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) merupakan organisasi yang menghimpun negara-negara didunia. PBB didirikan oleh empat negara besar, yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan China. PBB dibentuk untuk membuat tatanan duniamenjadi lebih baik dan lebih damai, terbebas dari peperangan dan permusuhan. Organisasi ini bermarkas di kota New York, Amerika Serikat. Sampai saat ini, anggota PBB berjumlah 191 negara. Jadi, hampir seluruh negara di dunia telah menjadi anggota PBB. Semua negara yang menjadi anggota PBB memiliki kedudukan yang sama. Negara besar maupun kecil, baik kaya atau miskin, semuanya memilliki hak dan kewajiban yang sama terciptanya perdamaian dunia
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransico, Amerika Serikat dengan tujuan sebagai berikut:
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) merupakan organisasi yang menghimpun negara-negara didunia. PBB didirikan oleh empat negara besar, yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan China. PBB dibentuk untuk membuat tatanan duniamenjadi lebih baik dan lebih damai, terbebas dari peperangan dan permusuhan. Organisasi ini bermarkas di kota New York, Amerika Serikat. Sampai saat ini, anggota PBB berjumlah 191 negara. Jadi, hampir seluruh negara di dunia telah menjadi anggota PBB. Semua negara yang menjadi anggota PBB memiliki kedudukan yang sama. Negara besar maupun kecil, baik kaya atau miskin, semuanya memilliki hak dan kewajiban yang sama terciptanya perdamaian dunia
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransico, Amerika Serikat dengan tujuan sebagai berikut:
1.
Memelihara
perdamaian dan keamanan internasional.
2.
Mempererat
hubungan persaudaraan bangsa-bangsa.
3.
Mengadakan
kerjasama internasional untuk memecahkan masalah ekonomi, social kebudayaan dan kemanusiaan
4.
Menanamkan
rasa hormat terhadap hak-hak manusia dan kemerdekaan.
5.
Menjadi pusat penyesuaian tindakan
bangsa-bangsa guna mencapai tujuan bersama.
Indonesia mulai masuk PBB tanggal 28 September 1950 menjadi
anggota ke-60. Alasannya karena tujuan PBB seiring dengan cita-cita bangsa
Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945.
Peran PBB bagi tegaknya kedaulatan Indonesia, yaiutu PBB menjadi perantara Indonesia dan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949. Hasilnya, kerajaan Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. PBB juga berperan penting dalam kembalinya Irian Barat (sekarang Papua) ke pangkuan Indonesia tahun 1963. PBB berhasil mendesak Belanda untuk mengembalikan Papua ke Indonesia.
Peran Indonesia bagi PBB selama menjadi anggota adalah Indonesia berperan aktif dalam misi-misi perdamaian yang dilakukan Dewan Keamanan (DK) PBB. Indonesia ikut mengirim kontingen pasukan Garuda untuk turut memelihara perdamaian dunia.
Berikut merupakan keikutsertaan Indonesia dalam misi-misi perdamaian yang dilakukan bersama PBB.
Peran PBB bagi tegaknya kedaulatan Indonesia, yaiutu PBB menjadi perantara Indonesia dan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949. Hasilnya, kerajaan Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. PBB juga berperan penting dalam kembalinya Irian Barat (sekarang Papua) ke pangkuan Indonesia tahun 1963. PBB berhasil mendesak Belanda untuk mengembalikan Papua ke Indonesia.
Peran Indonesia bagi PBB selama menjadi anggota adalah Indonesia berperan aktif dalam misi-misi perdamaian yang dilakukan Dewan Keamanan (DK) PBB. Indonesia ikut mengirim kontingen pasukan Garuda untuk turut memelihara perdamaian dunia.
Berikut merupakan keikutsertaan Indonesia dalam misi-misi perdamaian yang dilakukan bersama PBB.
4
1.
Pasukan
Garuda I bertugas di wilayah Gaza dan Sinai di timur Tengah dari bulan Januari
1957 hingga September 1957 untuk mengawasipenarikan mundur pasukan Israel.
2.
Pasukan
Garuda II bertugas di Kongo (Zaire) dari bulan September 1960 hingga Mei 1961 untuk
menyelesaikan perang saudara.
3.
Pasukan
Garuda III bertugas di Katanga, Zaire dari bulan Desember 1963 hingga Agustus
1964 untuk menyelesaikan perang saudara.
4.
Pasukan
Garuda IV bertugas di Vietnam Selatan dari bulan Januari 1973 hingga Agustus
1973 untuk mengawasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan perang.
5.
Pasukan
Garuda V bertugas di Vietnam Selatan dari bulan Agustus 1973 hingga April 1974
untuk mengawasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan perang.
6.
Pasukan
Garuda VI bertugas di Timur Tengah dari bulan Desember 1973 hingga Septeember
1974 untuk mengawasi gencatan senjata antara Mesir dan Israel.
7.
Pasukan
garuda VII bertugas di Vietnam Selatan dari bulan April 1974 hingga September
1974 untuk mengawasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan perang.
8.
Pasukan
Garuda VIII bertugas di Sinai, Timur Tengah dari bulan September 1974 hingga
Oktober 1979 untuk mengawasi gencatan senjata antara Mesir dan Israel.
9.
Pasukan
Garuda IX bertugas di wilayah Irak pada tahun 1988 untuk menjaga keamanan dan
mengawasi gencatan senjata perang Iran-Irak.
10.
Kontingen
Kepolisian RI bertugas di Namibia, Afrika pada tahun 1989 untuk membantu PBB
mengawasi pelaksanaan pemilihan umum
11.
Pasukan
Garuda XI bertugas di Kamboja pada tahun 1991 untuk mengawasi gencatan senjata
dan keamanan serta ketertiban.
12.
Pasukan
Garuda XII bertugas di Kamboja pada tahun 1992 untuk menciptakan ketertiban dan
mengawasi pelaksanaan pemilihan umum.
5
D. Gerakan
Nonblok
Gerakan Nonblok merupakan gerakan untuk tidak memihak salah satu blok kekuatan didunia. Pendirian organisasi ini berperan dalam meredam ketegangan dunia. Keberadaan organisasi ini dapat membendung perluasan dari kedua blok yang berseteru. Gerakan ini diikuti oleh sejumlah negara termasuk Indonesia. Oleh karena itu, peranan Indonesia dalam organisasi ini cukup penting.
Pada tahun 50-an masih banyak negara di Asia dan Afrika yang belum merdeka. Bangsa-bangsa dari negara-negara yang belum merdeka tersebut berjuang melawan penjajahan di negaranya masing-masing. Oleh karena itu, bangsa Indonesia yang sudah merasakan sengsaranya hidup dijajah, berupaya membantu perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika tersebut.
Indonesia bersama negara-negara India, Mesir, Ghana, dan Yugoslavia membentuk Gerakan Nonblok. Nonblok berarti, blok yang tidak menjadi anggota negara-negara blok barat ataupun blok timur.
Pada tahun 1961, jumlah negara yang bergabung dalam Gerakan Nonblok baru 25 negara. Namun pada tahun 1995, jumlahnya meningkat menjadi 113 negara. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) diselenggarakan di berbagai kota dunia yang negaranya menjadi anggota Nonblok. Perhatikan tabel berikut.
Gerakan Nonblok merupakan gerakan untuk tidak memihak salah satu blok kekuatan didunia. Pendirian organisasi ini berperan dalam meredam ketegangan dunia. Keberadaan organisasi ini dapat membendung perluasan dari kedua blok yang berseteru. Gerakan ini diikuti oleh sejumlah negara termasuk Indonesia. Oleh karena itu, peranan Indonesia dalam organisasi ini cukup penting.
Pada tahun 50-an masih banyak negara di Asia dan Afrika yang belum merdeka. Bangsa-bangsa dari negara-negara yang belum merdeka tersebut berjuang melawan penjajahan di negaranya masing-masing. Oleh karena itu, bangsa Indonesia yang sudah merasakan sengsaranya hidup dijajah, berupaya membantu perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika tersebut.
Indonesia bersama negara-negara India, Mesir, Ghana, dan Yugoslavia membentuk Gerakan Nonblok. Nonblok berarti, blok yang tidak menjadi anggota negara-negara blok barat ataupun blok timur.
Pada tahun 1961, jumlah negara yang bergabung dalam Gerakan Nonblok baru 25 negara. Namun pada tahun 1995, jumlahnya meningkat menjadi 113 negara. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) diselenggarakan di berbagai kota dunia yang negaranya menjadi anggota Nonblok. Perhatikan tabel berikut.
KTT
|
TAHUN
|
KOTA
|
NEGARA
|
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
|
1961
1964
1970
1973
1976
1979
1983
1986
1989
1992
1995
|
BEOGRAD
KAIRO
LUSAKA
ALIJIR
KOLOMBO
HAVANA
NEW DELHI
HARERE
BEOGRAD
JAKARTA
CARTAGENA
|
YUGOSLAVIA
MESIR
ZAMBIA
ALJAZAIR
SRI LANKA
KUBA
INDIA
ZIMBABWE
YUGOSLAVIA
INDONESIA
KOLOMBO
|
Tujuan GNB antara lain sebagai berikut.
1.
Mengembangkan
solidaritas antara sesame negara berkembang dalam mencapai persamaan, kemakmuran dan kemerdekaan
2.
Turut
serta meredakan ketegangan dunia akibat perseteruan antara Blok Barat dengan
Blok Timur.
3.
Berusaha
membendung pengaruh buruk, baik dari Blok Barat maupun Blok Timur.
Peran Indonesia dalam GNB sangatlah besar dan penting. Indonesia
merupakan salah satu negara penggagas berdirinya GNB. Indonesia sukses
menggelar KTT X GNB di Jakarta. Selain itu Indonesia juga berperan penting
dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yugoslavia pada tahun 1991. Pada
waktu itu kawasan tersebut dilanda peperangan antar etnis
6
2.PERKEMBANGAN ASEAN
A. Perkembangan ASEAN dan Peran
Indonesia
ASEAN (Association of
South East Asian Nations) merupakan organisasi regional di kawasan Asia
Tenggara. ASEAN sekarang beranggotakan 10 negara yaitu Indonesia, Malaysia,
Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan
Vietnam. Dasar berdirinya ASEAN adalah Deklarasi Bangkok yang dicetuskan pada
tanggal 8 Agustus 1967.
B. Latar
Belakang Berdirinya ASEAN
ASEAN merupakan organisasi
negara-negara di Asia Tenggara yang tidak membedakan sistem politik dan
ideologi. Ide dasar pembentukan ASEAN adalah kerja sama ekonomi, sosial, dan
budaya. Namun, dalam perkembangannya organisasi ini bertekad menjamin
stabilitas dan keamanan tanpa campur tangan bangsa asing. Berdirinya ASEAN
dilatarbelakangi adanya persamaan di antara negara-negara Asia Tenggara.
Berikut ini persamaan-persamaan tersebut.
a. Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara.
b. Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia.
c. Persamaan nasib dalam sejarahnya yaitu sama-sama sebagai negara bekas
a. Persamaan letak geografis di kawasan Asia Tenggara.
b. Persamaan budaya yakni budaya Melayu Austronesia.
c. Persamaan nasib dalam sejarahnya yaitu sama-sama sebagai negara bekas
dijajah oleh
bangsa asing.
d. Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya.
d. Persamaan kepentingan untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya.
Pendirian ASEAN juga
dilatarbelakangi oleh kesamaan sikap yang nonkomunis, mengingat komunis telah
menimbulkan ketidakstabilan dalam negeri masing-masing negara.
7
C. Sejarah
Berdirinya ASEAN
Sebelum berdiri ASEAN, ada
dua organisasi yang mengantarkan pembentukan ASEAN. Kedua organisasi tersebut
adalah ASA dan Maphilindo.
a. ASA (Association of Southest Asia), dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok
a. ASA (Association of Southest Asia), dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok
tahun 1961 antara Malaysia,
Thailand, dan Filipina
b. Maphilindo yang beranggotakan
Malaysia, Filipina, dan Indonesia pada tahun
1963.
Berdiri
di tengah dekolonisasi Inggris yang kurang memuaskan Indonesia dan Filipina
mengenai penggabungan Kalimantan Utara ke dalam Malaysia. Akhirnya kedua
organisasi diganti dengan ASEAN tahun 1967 setelah terjadi perubahan yang
dramatis di Indonesia akibat peristiwa G 30 S /PKI tahun 1965. Berdirinya ASEAN
ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok oleh lima menteri luar
negeri negara-negara di Asia Tenggara. Berikut ini kelima menteri luar negeri
tersebut.
a. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.
b. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri/Menteri Pembangunan Nasional
a. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Indonesia.
b. Tun Abdul Razak, Wakil Perdana Menteri/Menteri Pembangunan Nasional
Malaysia.
c. S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura.
d. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
e. Thanat Koman, Menteri Luar Negeri Thailand.
c. S. Rajaratnam, Menteri Luar Negeri Singapura.
d. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
e. Thanat Koman, Menteri Luar Negeri Thailand.
ASEAN
sebagai organisasi memiliki tujuan berikut.
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
c. Meningkatkan kerja sama dengan saling membantu di bidang ekonomi, sosial
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial budaya.
b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
c. Meningkatkan kerja sama dengan saling membantu di bidang ekonomi, sosial
budaya, teknik, ilmu pengetahuan
dan administrasi.
d. Bekerja sama dalam meningkatkan pertanian dan industri, perluasan
d. Bekerja sama dalam meningkatkan pertanian dan industri, perluasan
perdagangan, penyempurnaan
fasilitas komunikasi dan mempertinggi taraf
hidup rakyat masing-masing
negara.
e. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara.
f. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi internasional
e. Meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara.
f. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi internasional
dan regional lainnya.
8
D. Struktur
Organisasi ASEAN
Terdapat perbedaan tentang
struktur organisasi ASEAN antara sebelum dan sesudah Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) ASEAN di Bali tahun 1976. Perbedaan tersebut dapat dijelaskan pada uraian
di bawah ini. Lihat tabel 14.6.
9
E. Bentuk Kerja Sama dalam ASEAN
Kerja sama negara-negara Asia
Tenggara dalam ASEAN meliputi segala aspek kehidupan, yaitu politik, ekonomi,
sosial, dan budaya. Berikut ini bentuk-bentuk kerja sama ASEAN. Lihat tabel
14.7.
10
F. Peran indonesia dalam ASEAN
Peran Indonesia sangat menonjol
dalam organisasi ASEAN. Berikut ini beberapa contoh menunjukkan peran penting
yang dilakukan oleh Indonesia dalam ASEAN.:
a. Indonesia sebagai
salah satu negara pelopor dan ikut menandatangani Deklarasi. Bangkok yang
menandai berdirinya ASEAN
b.
Indonesia beberapa kali dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan KTT
c.
Indonesia secara aktif ikut menyempurnakan struktur organisasi ASEAN ketika
KTT di Bali tahun 1976.
d.
Memainkan peran yang aktif dalam penyelesaian masalah di Kamboja. Indonesia
menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM) tahun 1988. Pertemuan ini
dilanjutkan dengan Konferensi Internasional di Paris tahun 1989 yang diketuai
bersama antara Prancis dan Indonesia (diwakili Ali Alatas).
e.
Sekretariat tetap ASEAN ditetapkan
di Jakarta, dan Letnan Jenderal Hartono Dharsono menjadi Sekretaris Jenderal
ASEAN yang pertama
f. Ikut aktif membantu menyelesaikan masalah Moro
di Filipina. Sampai tahun 2007, ASEAN telah menyelenggarakan KTT sebanyak 13
kali. Lihat tabel 14.8
1
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan dan kerjasama
antar bangsa muncul
karena tidak meratanya
pembagian kekayaan alam dan
perkembangan industri di
seluruh dunia sehingga
terjadi saling ketergantungan
antara bangsa dan negara yang berbeda.Karena hubungan dan kerjasama ini terjadi
terus menerus, sangatlah
penting untuk memelihara
dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus
sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.
ASEAN merupakan organisasi
negara-negara di Asia Tenggara yang tidak membedakan sistem politik dan
ideologi. Ide dasar pembentukan ASEAN adalah kerja sama ekonomi, sosial, dan
budaya. Namun, dalam perkembangannya organisasi ini bertekad menjamin
stabilitas dan keamanan tanpa campur tangan bangsa asing. Berdirinya ASEAN
dilatarbelakangi adanya persamaan di antara negara-negara Asia Tenggara.
Berikut ini persamaan-persamaan tersebut.
Serta KAA adalah pertemuan antara negara-negara benua Asia dan Afrika. Indonesia merupakan pemrakarsa penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA). Negara-negara tersebut berkumpul untuk menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia.
Serta KAA adalah pertemuan antara negara-negara benua Asia dan Afrika. Indonesia merupakan pemrakarsa penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA). Negara-negara tersebut berkumpul untuk menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia.
B.saran
Kepada
teman teman yang telah membaca makalah ini.
saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan karna
tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan dengan adanya saran dari
teman teman makalah kami akan menjadi lebih bagus dan akhirnya makalah ini
dapat menjadi referensi pembelajaran ilmu pengetahuan sosila di dalam kelas
12
DAFTAR PUSTAKA
http://deviapriyanti158.blogspot.com
∙ http://pubdok-sumedang.blogspot.com
∙ http://mayka-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-59445-PIHI-Sejarah
%20Perkembangan%20Ilmu%20Hubungan%20Internasional.html
∙ http://anggreita-shaskia-fisip12.web.unair.ac.id/artikel
∙ http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_luar_negeri
∙ http://dhienasicewecute.blogspot.com/
∙ http://pyonk2pyonk.blogspot.com/
∙ Lks Modul Kewarganegaraan, Tim edukasi
HTS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar